Hadist Menerangkan Tentang Wakaf Tanah

 

------------------

Sahih al-Bukhori:2567


عَÙ†ْ Ø£َÙ†َس بْÙ† Ù…َالِÙƒٍ رَضِÙŠَ اللَّÙ‡ُ عَÙ†ْÙ‡ُ: Ù„َÙ…َّا Ù‚َدِÙ…َ رَسُولُ اللَّÙ‡ِ صَÙ„َّÙ‰ اللَّÙ‡ُ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ ÙˆَسَÙ„َّÙ…َ الْÙ…َدِينَØ©َ Ø£َÙ…َرَ بِبِÙ†َاءِ الْÙ…َسْجِدِ ÙˆَÙ‚َالَ: 

ÙŠَا بَÙ†ِÙŠ النَّجَّارِ Ø«َامِÙ†ُونِÙŠ بِØ­َائِØ·ِÙƒُÙ…ْ Ù‡َØ°َا. Ù‚َالُوا: لاَ ÙˆَاللَّÙ‡ِ لاَ Ù†َØ·ْÙ„ُبُ Ø«َÙ…َÙ†َÙ‡ُ Ø¥ِلاَّ Ø¥ِÙ„َÙ‰ اللَّÙ‡ِ.


Dari Anas ibn Malik ra: Ketika Rasulullah saw tiba di Madinah, beliau memerintahkan untuk membangun masjid (Nabawi), beliau bersabda: 

Wahai Bani al-Najjar, tentukanlah harganya (juallah) kepadaku kebun-kebun kalian ini. Mereka berkata: Tidak, demi Allah. Kami tidak akan meminta imbalan kecuali kepada Allah.

Pesan :

Mewakafkan tanah untuk pembangunan masjid adalah hal yang sangat terpuji. Pada awal masa setelah Rasulullah hijrah, beliau meminta bani al-Najjar menjual tanah mereka untuk pembangunan masjid, namun mereka menolak dibayar dan mengatakan bahwa mereka hanya meminta imbalan dari Allah semata. Dengan begitu mereka telah mewakafkan tanah mereka lillahi ta'ala, dan hingga hari ini pahala mereka terus mengalir setiap kali ada orang yang beribadah di atas tanah mereka tersebut.


via Satu Hari Satu Hadis

Download aplikasi Satu Hari Satu Hadis di sini : http://bit.ly/satuharisatuhadis

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama