Alasan di Balik Penamaan Bulan Rajab


إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُم

Artinya, “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram.” (Surat At-Taubah ayat 36).

Imam Al-Hafiz Abu Hasan bin Muhammad Hasan al-Khalal (wafat 439 H) dalam salah satu kitab khususnya yang menjelaskan tentang keutamaan bulan Rajab mengutip riwayat Anas bin Malik, bahwa Rasulullah saw bersabda,

قِيْلَ لِرَسُوْلِ اللهِ لِمَ سُمِيَ رَجَبَ؟ قَالَ: لأنَّهُ يُتَرَجَّبُ فِيهِ خَيْرٌ كَثِيرٌ لِشَعْبَانَ وَرَمَضَان

Artinya, “Dikatakan kepada Rasulullah, ‘Kenapa (bulan Rajab) dinamakan Rajab?’ Rasulullah menjawab: Karena sungguh banyak di dalamnya kebaikan untuk bulan Sya’ban dan Ramadhan.” (Imam Abu Muhammad al-Khalal, Fadhailu Sayahri Rajab, [Lebanon, Beirut, Dar Ibnu Hazm, cetakan pertama: 1996 H/1416 H], halaman 47).

Imam Zainuddin Muhammad Abdurrauf bin Tajul Arifin bin Ali bin Zainal Abidin, atau yang lebih populer (popular) dengan sebutan Imam al-Manawi al-Qahiri (wafat 1031 h) dalam kitabnya menjelaskan lebih luas perihal maksud hadits di atas. Menurutnya, maksud “yatarajjabu” pada hadits riwayat Anas tersebut adalah pada bulan Rajab Allah memperbanyak kebaikan dan melipatgandakan pahala di dalamnya.

Selain itu, bulan Rajab menjadi bulan pembuka dan awal persiapan umat Islam untuk memasuki dua bulan suci selanjutnya yang juga sangat mulia, yaitu bulan Sya’ban dan bulan Ramadhan. Oleh karenanya, menjadi sebuah keharusan bagi umat Islam untuk lebih semangat meningkatkan ketaatan dan kebaikan guna memasuki dua bulan tersebut,

فَالْمَعْنَى أَنْ يُهَيَّئَ فِيْهِ خَيْرٌ كَثِيْرٌ عَظِيْمٌ لِلْمُتَعَبِّدِيْنَ فِي شَعْبَانَ وَرَمَضَان

Artinya, “Maka makna (hadits tersebut), adalah dengan disediakan di dalamnya suatu kebaikan yang banyak dan agung bagi ahli ibadah (untuk menghadapi) bulan Sya’ban dan Ramadhan.” (Imam al-Manawi, Faidhul Qadir Syarh Jami’us Shaghir, [Mesir, Maktabah at-Tijariah, cetakan pertama: 1356], juz IV, halaman 149).

Alhasil, dari penjelasan di atas dapat kita pahami bahwa bulan Rajab memiliki spirit peningkatan spiritualitas. Semua amal ibadah harus ditingkatkan oleh umat Islam, selain sebagai persiapan untuk menyambut bulan Sya’ban dan Ramadhan, nilai-nilai pahala atas kebaikan dan ketaatan yang dilakukan pada bulan ini ditingkatkan oleh Allah swt melebih bulan-bulan yang lainnya.

Demikian penjelasan perihal nama lain dan alasan di balik penamaan bulan Rajab. Dengan mengetahuinya, semoga kita bisa mengambil manfaat dan mampu meningkatkan ibadah kepada Allah, Amin.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama