Yaumul Mazid

Hari Jumat adalah hari yang mulia. Di antara tujuh hari dalam sepekan, dialah yang teragung. Nyaris semua ulama menyepakati hal ini, kalau tidak untuk dikatakan semuanya. Kata Syekh Abu Bakr Utsman bin Muhammad Syatha ad-Dimyathi (1300 H), pada hari inilah Allah membebaskan 600.000 hamba-Nya dari api neraka, juga Allah mencatat pahala sebagai syahid, lagi tak tersentuh api neraka bagi kaum muslimin yang mati di hari itu.

Keutamaan lainnya—yang dikutip Syekh Syatha ad-Dimyathi dalam Hasyiah I’anah at-Thalibin (juz 2, hal. 89)—disampaikan Sayyid al-Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad (1044-1132 H), sang corong terbesar Islam Ahlussunnah wal Jama’ah kelahiran Tarim, Hadramaut, Yaman. Di antaranya, Allah menciptakan sang abul basyar Nabi Adam ‘alaihissalam di hari Jumat, di hari ini juga Allah mengizinkan para penduduk surga kelak menemui-Nya. Saking mulianya, sampai-sampai sekalian malaikat menamainya ‘yaumul mazid’ (hari reward besar-besaran). Sebab, di waktu itulah Allah membuka sekian banyak pintu kasih-sayang, curahan karunia, dan bentangan kebaikan-Nya.

Menariknya, di hari yang teramat mulia ini, umat Islam diperintahkan untuk melakukan sembahyang secara berjamaah yang kemudian kita kenal dengan shalat Jumat. Waalahualam.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama