Keutamaan Kalimat La Haula Wala Quwwata illa Billah atau Hauqalah

Mengutip sabda Rasulullah saw, keutamaan kalimat la haula wala quwwata illa billah atau hauqalah bisa mendapatkan jaminan surga kelak di akhirat. Namun, bacaan ini tidak hanya tentang pahala dan surga. Lebih dari itu kalimat la haula wala quwwata illa billah atau hauqalah juga dapat menjadi tameng untuk membentengi diri dari berbagai hal yang membahayakannya. 

Al-hafidh Abdurrahman al-Munawi (wafat 1031 H) menuturkan, suatu saat sahabat Jabir ra mengadu kepada Rasulullah saw atas suatu kejadian yang menimpa dirinya. Kemudian Rasulullah saw memerintahkan para sahabat untuk memperbanyak membaca kalimat la haula wala quwwata illa billah atau hauqalah, karena dapat menolak segala pintu kejelekan. Rasulullah saw bersabda:

اِسْتَكْثِرُوْا مِنْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، فَإِنَّهَا تَدْفَعُ تَسْعَةً وَتِسْعِيْنَ بَابًا مِنَ الضَّرِّ أَدْنَاهَا الْهَمُّ (رواه العقيلي. ضعيف)
 
Artinya, “Perbanyaklah dari (membaca) la haula wala quwata illa billah, karena sesungguhnya ia bisa menolak sembilan puluh Sembilan pintu dari beberapa pintu kejelekan, dan yang paling ringan darinya adalah kesusahan.” (HR al-‘Uqaili. Dha’îf). (Al-Munawi, Faidhul Qadîr, juz I, halaman 638). 

Menurut al-Hafidh al-Munawi, makna ‘kejelekan’ pada hadits di atas tidak hanya sebatas kebahayaan pada jiwa diri sendiri, termasuk di dalamnya adalah jeleknya etika, kesulitan dan kefakiran. Dengan kata lain, Allah akan menyelamatkan orang-orang yang membaca la haula wala quwwata illa billah atau hauqalah dari berbagai kejadian-kejadian tersebut serta menjauhkan darinya.

Sayyid Muhammad bin ‘Ali Ba Alawi al-Husaini at-Tarimi mengutip pendapat Imam al-Barmawi (wafat 831 H), bahwa di balik kalimat la haula wala quwwata illa billah atau hauqalah terdapat faedah yang sangat besar, yaitu terpenuhinya segala hajat. Dalam kitabnya disebutkan:

قَالَ البَرْمَاوِي: مَنْ قَالَهَا فِي كُلِّ يَوْمٍ خَمْسَمِائَةِ مَرَّةٍ وَنَوَى بِذَلِكَ حَاجَةً قُضِيَتْ، وَاِنْ كَانَ أَسِيْرًا فَكَّ، وَاِنَّهَا تَفُكُّ الخَلْقَ الْمُبْهَمَ، وَالقَضَاءَ الْمُبْرَم

Artinya, “Imam al-Barmawi berkata: ‘Orang membaca la haula wala quwwata illa billah atau hauqalah setiap hari sebanyak 500 kali dan diniati untuk sebuah hajat, maka (oleh Allah) akan dipenuhi. Jika pembaca dalam keadaan dipenjara/ditahan maka akan lepas, dan sesungguhnya bacaan tersebut bisa membuka kejadian yang masih samar dan takdir mubram (takdir yang tidak bisa diubah)'.” (Muhammad bin ‘Ali, al-Wasâ-ilusy Syâfi’ah, halaman 53).

Demikian beberapa penjelasan ulama dalam mengartikan kalimat la haula wala quwwata illa billah atau hauqalah yang sering dibaca oleh umat Islam. Hendaknya, dengan mengetahui beberapa keutamaan dan makna yang terkandung di dalamnya, setiap pembaca semakin sadar bahwa tidak ada yang bisa memberikan manfaat dan menolak setiap mudharat kecuali Allah. Jika Allah sudah berkehendak, maka tidak ada yang bisa menghalangi-Nya. Pun juga ketika Allah menolak, tidak ada seorang pun yang bisa meraih apa yang ditolak oleh-Nya. Selain itu juga membentuk kesadaran pembaca, bahwa semua ketaatan yang dilakukan tidak disebabkan oleh dirinya sendiri, namun pemberian taufiq dari Allah, yang bisa saja dihilangkan di lain waktu. Tentunya, ketaatannya tidak pantas dijadikan kesombongan  kepada orang lain, siapapun itu. Wallâhu a’lam.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama